Siapa yang kadang
merasa menjadi kurang beruntung dibandingkan orang lain atau merasa Allah itu
tidak adil atau merasa diri yang paling sengsara diantara manusia? Hayo ngacung…dan
saya pun menunjuk hidung saya sendiri.
Astaghfirullah hal ‘adzim.. ampuni Hamba Ya Alloh. Namanya manusia ya
terkadang kalo dikasih cobaan yang kelihatan cobaannya padahal selama ini Allah
sudah baik banget , sudah banyak kenikmatan yang diperoleh eh giliran di uji
nikmat-nikmat yang banyak itu seakan hilang. Coba deh saat kamu di uji tengok
ke bawah berapa banyak orang lain yang ujiannya melebihi kamu, coba deh jalan
ke rumah sakit berapa banyak orang yang di uji dengan sakitnya sementara kamu
disitu Alhamdulillah sehat wal’afiat.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 155 yang artinya : “Dan sungguh kami akan berikan ujian kepadamu, dengan sedikit ketakutan , kelaparan, kekurangan harta , jiwa dan buah-buahan . dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”
Surat Ali Imran ayat 186 yang artinya : “Kamu sungguh-sungguh akan di uji terhadap hartamu dan dirimu. Dan juga (kamu) sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang memperseketukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa , maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut di utamakan”
Berbicara mengenai ujian , ada tausyiah atau kajian atau ceramah dari Ustad Hanan Attaki, Lc yang saya dengarkan melalui youtube “lampu Islam.Net”. Kurang lebih judulnya adalah “ALLAH MAHA BAIK BANGET” . Ada yang ngerasa bentuk fisik tubuhnya adalah ujian, atau hal lain yang dikeluhkan oleh manusia untuk pantas menyebut dirinya menjadi orang yang paling sengsara. Kalau orang itu mengenal Allah SWT alih-alih dia mengeluhkan nikmat malah justru dia makin bersyukur kepada Allah SWT.
Ustad Hanan Attaki , Lc
bercerita tentang kisah Abu ubaidah Bin Jarrah ketika menjabat sebagai gubernur di
Syam. Suatu hari Abu Ubaidah melewati suatu
hutan yang tidak ada penduduk tinggal disana , tiba-tiba ngelihat sebuah gubuk
di tengah hutan, karena penasaran Abu Ubaidah mendekat ke gubuk tersebut. Dari
gubuk tersebut Abu Ubaidah mendengar ada seorang laki-laki bertahmid kepada
Allah, dia berucap Alhamdulillah…Alhamdulillah… terus menerus bertahmid. Maka
Abu Ubaidah memberi salam meminta ijin untuk diperbolehkan masuk ke dalam gubuk
tersebut. Abu Ubaidah merasa heran karena ketika masuk dalam gubuk tersebuk
hanya ada seorang kakek yang terbaring diatas tanah, tanpa perabotan apa-apa
dalam gubuk tersebut. Dan ketika Abu Ubaidah mendekat kepada kakek tersebut
ternyata kakek itu tuna netra tubuhnya lumpuh yang bergerak hanya bibirnya
saja.
Maka Abu Ubaidah pun
bertanya pada kakek tersebut mengapa kakek tersebut tersebut terus menerus memuji
Allah SWT padahal beliau tidak memiliki penghidupan yang layak. Maka kakek
tersebut mengatakan ada hal yang ia syukuri yaitu dua nikmat yang diberikan Allah kepadanya dimana
nikmat ini hanya diberikan Allah kepada hamba-hamba Allah yang Allah cintai,
dan nikmat ini lebih kakek itu sukai sukai daripada dunia seisinya. Dan dua nikmat tersebut adalah nikmat hati yang selalu
mampu bersyukur dan nikmat lisan yang selalu berdzikir.
Dan dari kisah Abu
Ubaidah dengan seorang kakek semoga memberikan pencerahan buat kita-kita yang sedang
di uji entah itu di uji dengan anak, suami, orang tua dan sebagainya membuat
kita menjadi pribadi yang lebih bersyukur , menjadi pribadi yang nggak suka
ngeluh, selalu berfikiran positif. Intinya adalah sabar. Ikhtiar dan tawakal. Hasbunallah
Wani;mal wakil Ni’mal Maula Wanikman Nasir” SEMANGAT….!!!!!!