Pages

Minggu, 24 April 2022

Self Love

        Hari ini ketika lagi scroling tiktok ada salah satu video yang fyp. Video tentang shamming-shamming yang dilakukan saat bersilaturahmi lebaran. Awalnya niatnya bersilaturahmi, ujung-ujungny jadi sakit hati. Wajar sih namanya juga manusia, punya rasa sedih , senang, marah, dll. Aku dulu juga ngalamin kaya gitu juga sih, bahkan sampek ada di situasi males ketemu sama ini karena biasanya diomongin begini dan begini.

        Tapi seiring berjalannya waktu , ikut webinar, baca-baca buku. Aku jadi tahu bahwa nggak semua terjadi sesuai dengan apa yang kita mau. Ada yang hal yang bisa dikendalikan  dan ada lagi yang kita nggak bisa dikendalikan. Saat sadar ada yang bisa dikendalikan  dan tidak, kita jadi jarang ngrasain sakit hati omongan orang . Ya karena kita tahu, kita nggak akan bisa kontrol orang lain , apakah tindakannya atau ucapannya. Kita hanya bisa mengendalikan diri sendiri, bagaimana cara elegan menghadapinya tanpa harus emosi. Kadang kala orang berkomentar sesuatu yang mungkin menurut kita nggak enak didengarnya,  tapi sebenarnya dia nggak bermaksud seperti itu. Bisa jadi itu adalah basa-basi yang diucapkan karena dia nggak punya lagi topik apa yang mau dibicarakan.

        Beberapa kali mendengarkan curhatan teman dan itu relate banget dengan apa yang dibahas dibuku "A Handbook For Self Love" .  Terlalu fokus ke orang lain, keinginan mengendalikan orang lain sesuai dengan apa yang difikirkan tanpa sadar justru itu yang malah akan bikin sakit hati. Sering menyalahkan diri sendiri, atas kegagalan mengubah orang lain. 

        Bukan berarti dengan "mencintai diri sendiri" lebih dulu membuat kita jadi egois, jadi males. Tapi menurutku self love itu adalah cara kita menjaga diri. Menjaga fikiran untuk berfikir sesuatu yang penting, yang bisa dikendalikan, dan yang nggak bisa ya di ikhtiarin dibicarakan tanpa ada expetasi sedikitpun . Dan tak lupa didoain. 

        Mengutip dari buku "A Handbook For Self Love" karya Astrid Savitri hal 205. " Kita tidak akan memiliki kendali atas apa yang datang dan pergi, tetapi kita memiliki kendali atas bagaimana reaksi terhadapnya".