Pages

Minggu, 31 Desember 2017

Awal Tahun 2018 - Nasehat Untuk Diri Sendiri

Hari ini awal dari tahun 2018. dan entah kenapa seiring bertambahnya usia menjadi tidak terlalu antusias untuk mengikuti perayaan tahun baru Masehi. Yang jelas seiring dengan bertambahnya tahun itu berarti bertambah bertambah umur dan berarti juga berkurangnya jatah umur kita. Hikkss..hikss... ini nih yang bikin sedih karena merasa masih sedikit bekalnya , merasa bahwa  diri ini masih jauh dan jauh dari kata sholeh. 

Semalam ketika melihat acara TV Indonesia bertasbih di TV One , waktu itu pas Kang Abik atau Habbiburrahman El Zirasy bertausyiah tentang hadits berikut . .
" Tidak bergeser kedua kaki anak Adam di hari Kiamat dari sisi RabNya , hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu) ; tentang umurnya untuk apa ia habiskan , tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya darimana ia dapatkan, dan dalam hal apa hartanya tersebut ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya " (HR.At-Tirmidzi 

Berat banget kan, makanya kita itu harus hati-hati banget menyangkut tentang apa yang kita makan, memastikan apakah halal atau haram. Bagaimana kaki ini dilangkahkan, bagaimana mulut ini berbicara apakah dari mulut ini keluar kata-kata yang bisa saja melukai hati orang atau apakah telinga ini sering mendengar hal-hal yang batil , senang membicarakan keburukan orang lain ataukah telinga ini lebih suka mendengarkan kalam-kalam Allah atau hati yang selalu berparangka buruk kepada orang lain, sennag jika orang lain mendapatkan musibah dan susah jika orang lain mendapatkan kebahagiaan. Astaghfirullah... 

Kalau kita berkunjung ke museum atau tempat wisata biasanya ada semacam denah atau peta lokasi biar kita bisa lebih mudah mencapai tujuan atau juga biar kita tidak terlalu menghabiskan tenaga menuju lokasi tersebut. Dan kalau untuk kesitu aja kita lihat denah atau peta bagaimana dengan hidup kita nanti . Bahwa waktumu itu hanya disini di dunia ini, carilah pahala sebanyak mungkin dan setelah itu jika waktu telah memanggilmu maka tak akan ada kesempatan lagi. Ibaratnya dunia ini adalah investasi untuk akhirat kelak. Lalu kapan terakhir kamu buka pedoman hidupmu sebagai seorang muslim Al-qur'an dan Hadits. Al-qur'an dan hadits kalau saya yang ilmunya dangkal ini mengibaratkan seperti aturan bagaimana cara kita menjalani hidup, jika kita taat sama aturan tersebut InshaAlloh kita akan selamat. 

Dan akhirnya semoga kaki ini, tangan ini, mata ini, mulut ini , dan seluruh anggota tubuh ini selalu berada dalam jalan kebaikan hingga kelak bisa menjadi saksi yang memperberat timbangan amal kebaikan. Dan semoga selalu ada orang yang mengingatkan saat kita berada dalam keburukan. 
" Ya Muqallibal quluub Tsabbit Qolbi 'alaa Diinik"
Wahai yang membolak-balikkan hati , tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu di atas ketaatan kepada-Mu"



Sebuah pengingat untuk diri sendiri
Trenggalek, 01-01-2018




Kamis, 30 November 2017

Resensi Novel Into Thin Air ; Kisah Tragis Pendakian Everest

Judul   : Into Thin Air ;Kisah Tragis Pendakian everest
Penulis : Jon Krakauer
Bahasa : Terjemahan Bahasa Indonesia
Penerbit : Qanita

Awal cerita tertarik membaca novel ini adalah ketika usai melihat film Everest di bioskop. Novel Into Thin Air ditulis oleh Jon Krakuer dimana jon Krakauer merupakan salah satu pendaki yang selamat dari peristiwa tragis pendakian tahun 1996. Oh ya buku yang saya baca ini sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. 

Tahun 1996 majalah Outside tempat Jon Krakauer bekerja menugaskan Jon K untuk melakukan liputan di everest. Awalnya Jon diikutkan dalam ekspedisi Mountain Madness pimpinan Scott Fischer namun akhirnya dibatalkan karena majalah Outside lebih memilih Adventure Consultans pimpinan Robb Hall. 

Pada saat itu ada 8 klien dari ekspedisi Adventure Consultans, mereka adalah
1. Doug Hansen berasal dari USA
2. Dr. Seaborn Beck weathers berasal dari USA
3. Yasuka Namba, Jepang
4. Dr.Stuart Hutchison Kanada
5. Frank Fischbeck, Hongkong
6. Lou Kasische, USA
7. Dr.John Taske, Australia
8. Jon Krakauer, USA

Adapun peimimpin pemandunya adalah Rob Hall yang berasal dari Selandia Baru. Robb Hall dibantu oleh pemandu Andy Harold Haris dan Mike Groom dan para sherpa. Adapun Manajer Base Campnya adalah Helen Wilton dan dokternya adalah Dr. Caroline Mackenzie.

Begitu banyak peristiwa yang mewarnai pendakian ini. salah satu peristiwa awalnya adalah ketika salah seorang Sherpa yang menderita penyakit ketinggian yang parah. Saat itu Jon K dan kawan-kawannya masih berada di base camp.

Untuk menghindari kemacetan yang bisa membahayakan para pendaki maka dibetuklah kesepakatan dengan tim-tim yang akan mendaki Everest .Sesuai kesepatan tim Rob Hall dan tim Scott Fischer akan mendaki tanggal 10 Mei 1996. namun tim dari Afrika tampaknya tak mau untuk diajak kompromi , mereka bisa saja mendaki tanggal 10 Mei bisa maju dan bisa mundur. Tim pendaki Taiwan yang awalnya sepakat untuk tidak mendaki tanggal 10 Mei tetapi mereka berubah fikiran dan akhirnya mereka pun sama-sama mendaki di tanggal tersebut.

Banyaknya pendaki jadi salah satu penyebab penghambat untuk cepat menuju puncak. Dari awal Robb Hall bilang ke kliennya bahwa batas turun puncak adalah antara jam 13.00 sampai dengan jam 14.00. Namun sampai dengan tanggal 10 Mei Robb Hall belum memngumumkan secara pasti kapan mereka akan turun.

Mempertimbangkan kondisi saat itu Frank Fischbeck, Lou, Stuart dan John Taske memutuskan untuk mundur dan kembali turun. Beck Weathers juga gagal menuju puncak karena kondisi matanya yang tidak bsia melihat. sehingga klien Robb Hall yang menuju puncak tinggal Jon Krakauer, Yasuko Namba dan Doug Hansen. Jon Krakauer menjadi klien pertama dari tim Robb Hall yang berhasil mendaki puncak Everest. Kemudian beberapa jam kemudian disusul oleh Yasuko Namba dan yang terakhir adalah Dough Hansen yang walaupun begitu sangat kepayahan akhirnya bisa mencapai puncak dengan dibatu oleh Robb Hall.

Namun keberhasilan untuk mencapai puncak bukanlah segalanya. Harus ada sisa tenaga untuk bisa kembali turun gunung. Waktu yang sudah sore, persediaan oksigen yang menipis , badai salju yang kapan saja bisa datang. Dan perjuangan Doug Hansen dan Yasuko Namba pun berakhir dan bahkan Robb Hall sebagai pemimpin pemandu pun ikut meninggal. Yasuko Namba ditemukan meninggal beberapa meter dari camp 4 Pemandu Andy Harris pun juga ikut meninggal. Tim dari Adventure Consultans yang berhasil mencapai puncak dan selamat adalah pemandu Mike Groom dan Jon Krakauer. Beck Weathers yang awalnya diperkirakan tidak bisa bertahan hidup tetapi ternyata memiliki keajaiaban bisa bertahan hidup walaupun lengannya harus diamputasi dan hidungya pun harus diperbaiki. 

Bagaimana dengan tim yang dipimpin oleh Scott Fischer ? Scott Fischer sendiri juga ikut meninggal dalam pendakian tersebut. Klien-kliennya yang awalnya menghadapi cuaca buruk akhirnya bisa selamat.

Kamis, 05 Oktober 2017

Nasehat Lukman kepada Anaknya

Masih ingatkan dengan Lukman yang namanya diabadikan dalam salah satu surat dalam Al-Qur'an.? Ya sebagai orang muslim seorang ayah hendaknya perlu menyontoh tentang tata cara Lukman mendidik anaknya. Apalagi di jaman ini dimana jamannya pesatnya kemajuan  tekhnologi Adapun nasehat Lukman sebagaimana tercantum dalam surat Luqman ayat 13-19 adalah sebagai berikut

1.  Jangan menyekutukan Allah/Syirik
2. Patuh Kepada Orang Tua
3. Sadarlah selalu akan pengawasan Allah
4. Melaksanakan shalat
5. Berserulah pada kebaikan
6. Cegahlah kemungkaran
7. Bersabar dalam emnghadapi ujian hidup
8. Janganlah bersikap sombong
9. Sederhanakanlah dalam berjalan
10. Santunlah dalam berbicara.